Biografi Sang Maestro Sholawat Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf
Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf siapa yang tak mengenalnya beliau merupakan sosok ulama kondang asal solo. Selain mempunyai suara yg merdu saat melantunkan alunan sholawat nabi yang bisa menyentuh hati jamaah yang hadir. Bersahaja, Ramah, Arif Nan Bijaksana adalah gambaran dari kesaharian Beliau. Tak salah jika saat ini banyak masyarakat yang menggandrunginya. Tidak hanya di Indonesia saja Beliau bersama Ahbabul Mustofa sudah mensyiarkan dakwah dan sholawat hingga ke luar negri. Telah banyak negara negara tetangga yang telah menjadi persinggahanya dalam melaksanakan syiarnya. Disini tim infositimulyo.blogspot.com akan memberikan sedikit kutipan tentang perjuangan Beliau dalam menegakan agama Allah.
Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf siapa yang tak mengenalnya beliau merupakan sosok ulama kondang asal solo. Selain mempunyai suara yg merdu saat melantunkan alunan sholawat nabi yang bisa menyentuh hati jamaah yang hadir. Bersahaja, Ramah, Arif Nan Bijaksana adalah gambaran dari kesaharian Beliau. Tak salah jika saat ini banyak masyarakat yang menggandrunginya. Tidak hanya di Indonesia saja Beliau bersama Ahbabul Mustofa sudah mensyiarkan dakwah dan sholawat hingga ke luar negri. Telah banyak negara negara tetangga yang telah menjadi persinggahanya dalam melaksanakan syiarnya. Disini tim infositimulyo.blogspot.com akan memberikan sedikit kutipan tentang perjuangan Beliau dalam menegakan agama Allah.
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm.
Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami’ Asegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya.Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout.Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosul yang diawali dari Kota Solo.
Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosulnya, tanpa disadari banyak umat yang tertarik dan mengikuti majelisnya, hingga saat ini telah ada ribuan jama’ah yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Rosul SAW dalam kehidupan ini.Ahbabul Musthofa, adalah salah satu dari beberapa majelis yang ada untuk mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosul SAW, berdiri sekitar Tahun 1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW .Sampai sekarang, Habib Syech masih melantunkan syair-syair indah nan menggetarkan hati Sholawat Shimthud Durror di berbagai tempat dan daerah di Indonesia dan mancanegara tentunya., untuk di Jogja setiap malam Jumat Pahing di IAIN SUKA, Timoho.
Berikut adalah jadwal rutin lapanan Al Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf bersama Ahbabul Musthofa:
- setiap hari Rabu Malam dan Sabtu Malam Ba’da Isyak di Kediaman Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf .
- Purwodadi ( Malam Sabtu Kliwon ) di Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi.
- Kudus ( Malam Rabu Pahing ) di Halaman Masjid Agung Kudus.
- Jepara ( Malam Sabtu Legi ) di Halaman Masjid Agung Jepara .
- Sragen ( Malam Minggu Pahing ) di Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen.
- Jogja ( Malam Jum’at Pahing ) di Halaman PP. Minhajuttamyiz, Timoho, di belakang Kampus IAIN.
- Solo ( Malam Minggu Legi ) di Halaman Mesjid Agung Surakarta.
Jangan hanya main band meniru dan mengidolakan gaya orang-orang lain, tapi Nabi sendiri tidak pernah ditiru dan dipuji puji! Sudah saatnya bersholawat, menjunjung, memuji dan meniru Nabi Muhammad SAW agar memperoleh syafaatnya dan beliau mengakui kita sebagai umatnya, karena percuma saja kita yg mengaku ngaku umatnya, tapi tidak pernah bersholawat.Demikian sepenggal kisah perjalana Guru kita semoga kita senantiasa dalam lindungan Nya dan mari bersama kita rapatkan barisan kita untuk berlomba lomba dalam menegakkan ajaran Nya.